Ini Rencana ESDM Jabar Bangun EBT, Salahsatunya Pengolahan Eceng Gondok Jadi Biomassa

Hamparan eceng gondok di kawasan Waduk Jatiluhur.

Hamparan eceng gondok di kawasan Waduk Jatiluhur.

BANDUNG,- Dinas ESDM Jabar merencanakan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2026. Ada tiga program EBT yang akan dilakukan di tiga daerah. Rencananya program EBT tersebut antara lain pembuatan biogas di UPTD Balai Pembibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Potong Kab Ciamis, Pengolahan eceng gondok jadi biomassa direncanakan di daerah Waduk Jatiluhur atau Cirata, dan revitalisasi Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH) Rimba Lestari di Gunung Halu Kab. Bandung Barat. Demikian dikemukakan Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Jabar Permadi Mohammad Nurhikmah di Bandung, Selasa 16 September 2025. "Khusus untuk pengolahan eceng gondok kita akan melakukan studi terlebih dahulu, kemungkinan menjadi biomassa berbentuk pelet," ujar Permadi. Menurut Permadi, nantinya biomassa pelet dari eceng gondok tersebut diproses menjadi bahan bakar padat. Pelet ini merupakan sumber energi alternatif yang dapat membantu mengatasi masalah lingkungan akibat pertumbuhan eceng gondok yang tinggi, serta mengurangi kelangkaan bahan bakar. Meskipun memiliki potensi, biomassa pelet eceng gondok masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kualitasnya, terutama terkait nilai kalor dan penurunan kadar air yang tinggi pada eceng gondok. "Pemanfaatan eceng gondok menjadi pelet dapat mengurangi jumlah eceng gondok yang menjadi gulma dan mengganggu lingkungan perairan di Waduk Jatiluhur atau Cirata," jelas Permadi. Tantangan dalam Produksi Pelet Eceng Gondok antara lain memiliki kadar air yang sangat tinggi, yang perlu dikurangi agar proses pengeringan dan pembuatan pelet menjadi lebih efektif. Nilai kalor biomassa pelet eceng gondok terkadang masih di bawah standar yang ditetapkan untuk biomassa, sehingga perlu perbaikan kualitas melalui penambahan bahan lain atau proses torefikasi. Pengolahan eceng gondok menjadi biomassa ini juga untuk menjaga kelestarian ekosistem Waduk tersebut. Menurut beberapa petani ikan, gulma eceng gondok yang menutup kawasan permukaan Waduk Cirata Jatiluhur bisa menyebabkan kematian massal ikan di kolam jaring apung di Waduk tersebut Petani biasanya mengalami kerugian besar, dengan kematian ikan diperkirakan mencapai 1 hingga 2 ton dalam dua pekan. Di sisi lain, keberadaan eceng gondok telah memengaruhi kualitas air di Danau Cirata, yang menjadi sumber penghidupan bagi ratusan petani ikan setempat. Kematian ikan yang signifikan, terjadi akibat berkurangnya oksigen, telah menambah beban finansial yang berat bagi petani. "Untuk mencegah kejadian serupa, kami berupaya membersihkan hamparan eceng gondok ini sebagai langkah preventif," ujar Asep di lokasi, Senin (2/15/2025). Asep menyambut antusias adanya program pengolahan eceng gondok menjadi biomassa. "Kami sangat menanti pelaksanaan program tersebut, sehingga masalah eceng gondok bisa teratasi dan menjadi bermanfaat bagi warga," jelas Asep.