Tercatat 595.615 Loker keluar Negeri, LTSA Disnakertrans Jabar Latih CPMI

Kepala Disnakertrans Jabar, Teppy Wawan Dharmawan (paling kanan)saat membuka Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia kejuruan Bahasa Inggris, di Kantor Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Pekerja Migran Indonesia (PMI) Disnakertrans Jabar, Jumat 4 Juli 2025.

Kepala Disnakertrans Jabar, Teppy Wawan Dharmawan (paling kanan)saat membuka Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia kejuruan Bahasa Inggris, di Kantor Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Pekerja Migran Indonesia (PMI) Disnakertrans Jabar, Jumat 4 Juli 2025.

BANDUNG,- Salah satu upaya untuk mengurangi angka tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat, Pemprov Jabar mendorong calon tenaga kerja terlatih di Jabar untuk mengisi kesempatan kerja di luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia. "Ini dilakukan mengingat besarnya kesempatan kerja di luar negeri dan nilai remitansi yang cukup tinggi," ujar Kepala Disnakertrans Jabar, Teppy Wawan Dharmawan saat membuka Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia kejuruan Bahasa Inggris, di Kantor Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Pekerja Migran Indonesia (PMI) Disnakertrans Jabar, Jumat 4 Juli 2025. Menurut Teppy, Sepanjang tahun 2024 terdapat 595.615 lowongan kerja ke luar negeri, dengan jumlah peluang paling banyak dari negara Taiwan. Pekerja migran juga telah menjadi menjadi salah satu penopang tumbuhnya perekonomian nasional dan berkontribusi secara konkret bagi pendapatan negara dan produktivitas ekonomi, melalui tingginya remitansi atau pendapatan yang dikirimkan ke dalam negeri. "Remitansi tersebut tak hanya mampu memberi manfaat finansial bagi kesejahteraan keluarga pekerja, namun juga berperan sebagai katalisator dalam meningkatkan devisa negara," ujar Teppy. Berdasarkan data penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia tahun 2024 dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, terdapat sebanyak 297.434 pekerja migran. Dari jumlah tersebut Jawa Barat menjadi provinsi pengirim pekerja migran Indonesia terbanyak ketiga (61.556 orang) setelah Jawa Timur (79.339 orang) dan Jawa Tengah (66.611 orang). Salah satu upaya pemerintah provinsi jawa barat dalam menyiapkan pekerja migran yang memiliki kompetensi adalah dengan memberikan pelatihan agar siap untuk bekerja ke luar negeri. Salah satu kompetensi yang paling diperlukan untuk bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia adalah kemampuan berbahasa, salah satunya adalah bahasa inggris yang menjadi lingua franca atau bahasa pemersatu di dunia internasional. UPTD LTSA PMI sebagai kepanjangan tangan dari Pemprov Jabar melalui kegiatan ini bermaksud untuk melatih masyarakat Jawa Barat yang memiliki minat untuk bekerja ke luar negeri agar siap bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia. "Ilmu yang diperoleh setelah pelatihan merupakan tambahan kompetensi yang diharapkan dapat menjadi bekal dan nilai tambah dalam proses penempatan," ujar Teppy. Kepala UPTD LTSA PMI Disnakertrans Jabar Yanu Krisdiyan menyampaikan, pelatihan bagi CPMI kejuruan bahasa INGGRIS ini diikuti 48 peserta yang dilaksanakan selama 168 jam pelajaran yang ditempuh dalam 21 (dua puluh satu) hari kalender yang dilaksanakan pada tanggal 4 – 24 juli 2025 bertempat di kantor UPTD LTSA PMI Disnakertrans Jabar. Proses rekrutmen dan rincian peserta pelatihan bagi cpmi melalui anggaran dbhcht kejuruan bahasa inggris dapat dijelaskan sebagai berikut : Dari 857 orang calon peserta yang mendaftar, peserta yang lolos seleksi administrasi sebanyak 803 orang calon peserta. Peserta yang mengikuti seleksi tertulis sebanyak 494 orang, dan yang lolos ke tahap interview sebanyak 174 orang calon peserta; Peserta yang dinyatakan lolos adalah sebanyak 48 orang yang dibagi ke dalam Angkatan 1 untuk konsentrasi hospitality, angkatan 2 untuk konsentrasi manufacture dan angkatan 3.untuk konsentrasi sales and retail. "Dengan jumlah peserta pelatihan di masing-masing angkatan sebanyak 16 orang," jelas Yanu. Pelaksanaan kegiatan pelatihan CPMI kali ini didanai dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2025. Asal daerah peserta : 1. Kab. Bandung : 9 orang 2. Kab. Bandung Barat rat : 5 orang 3. Kab. Bekasi : 3 orang 4. Kab. Bogor : 2 orang 5. Kab. Ciamis : 2 orang 6. Kab. Cianjur : 4 orang 7. Kab. Cirebon : 1 orang 8. Kab. Garut : 2 orang 9. Kab. Indramayu : 1 orang 10. Kab. Majalengka : 1 orang 11. Kab. Purwakarta : 1 orang 12. Kab. Subang : 3 orang 13. Kab. Sumedang : 1 orang 14. Kab. Tasikmalaya : 1 orang 15. Kota Bandung andung : 8 orang 16. Kota Cimahi : 3 orang 17. Kota Tasikmalaya : 1 orang Jenis kelamin : 1. Laki-laki : 26 orang 2. Perempuan : 22 orang Tingkat pendidikan : 1. Sma/smk sederajat : 20 orang 2. D1 : 1 orang 3. D3 : 4 orang 4. D4 : 1 orang 5. S1 : 22 orang